Hijau Sehari, Pasar Obligasi Memerah Lagi Pagi Ini - CNBC Indonesia

Turunnya harga surat utang negara (SUN) itu tidak senada dengan apresiasi yang terjadi di pasar surat utang pemerintah negara berkembang yang lain.  

Data Refinitiv menunjukkan koreksi harga SUN itu tercermin dari empat seri acuan (benchmark) yang sekaligus menaikkan tingkat imbal hasilnya (yield).  

 

Yield juga lebih umum dijadikan acuan transaksi obligasi dibanding harga karena mencerminkan kupon, tenor, dan risiko dalam satu angka. 

SUN adalah surat berharga negara (SBN) konvensional rupiah yang perdagangannya paling ramai di pasar domestik, sehingga dapat mencerminkan kondisi pasar obligasi secara umum. 

Keempat seri yang menjadi acuan itu adalah FR0077 bertenor 5 tahun, FR0078 bertenor 10 tahun, FR0068 bertenor 15 tahun, dan FR0079 bertenor 20 tahun. 

Seri yang paling terkoreksi adalah FR0078 bertenor 10 tahun yang mengalami kenaikan yield 2,1 basis poin (bps) menjadi 8,1%.

Seri 15 tahun juga terkoreksi hingga yield-nya naik menjadi 8,53%.</span> 

Seri 5 tahun masih stagnan dengan yield 7,99% sedangkan seri 20 tahun masih menguat tipis 0,2 bps menjadi 8,55%. Besaran 100 bps setara dengan 1%.

Koreksi hari ini mengembalikan pasar obligasi kembali ke tren koreksi setelah kemarin sempat menguat.  

Pelemahan beruntun terjadi sebelumnya selama genap sepekan yaitu dari 11 Januari sampai 18 Januari, yang dinaungi awan sentimen negatif dari realisasi strategi penerbitan banyak di awal (front loading) SBN oleh pemerintah di awal tahun ini. 

Hari ini Dollar Index berpotensi terkoreksi setelah kemarin perkembangan dari Brexit menunjukkan adanya solusi positif dari PM Inggris Theresa May karena adanya potensi rencana cadangan (plan B) untuk mengupayakan tidak terjadinya hard Brexit yang akan merugikan Negara Tiga Singa tersebut. 

Aura positif tersebut membuat poundsterling menguat dan berpotensi menekan Dollar Index hari ini dan membuat nilai tukar rupiah dapat sedikit bernafas setelah kemarin terkoreksi. 

Pelaku pasar yang dikonfirmasi CNBC Indonesia, memprediksi turunnya Dollar Index dan dampaknya pada rupiah dapat menyokong penguatan pasar obligasi hari ini.  

Yield Obligasi Negara Acuan 22 Jan 2019
Seri Jatuh tempo Yield 21 Jan 2019 (%) Yield 22 Jan 2019 (%) Selisih (basis poin) Yield wajar IBPA 21 Jan'19
FR0077 5 tahun 7.994 7.994 0.00 7.9366
FR0078 10 tahun 8.086 8.107 2.10 8.0395
FR0068 15 tahun 8.521 8.53 0.90 8.4942
FR0079 20 tahun 8.56 8.558 -0.20 8.5218
Avg movement 0.70
Sumber: Refinitiv   

TIM RISET CNBC INDONESIA (irv/tas)

Let's block ads! (Why?)

http://bit.ly/2RGzLm6 from De Blog Have Fun http://bit.ly/2CE8iH6

LumpaCom - Informasi Tiada Henti

0 Response to "Hijau Sehari, Pasar Obligasi Memerah Lagi Pagi Ini - CNBC Indonesia"

Posting Komentar

Banner 1

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel