BANJARMASINPOST.CO.ID, BANJARMASIN - Organisasi Pemuda Muhammadiyah Kalimantan Selatan (Kalsel) tegaskan organisasinya bersifat netral dan tidak berafiliasi dengan partai politik manapun.
Hal ini di tegaskan Ketua Ketua Pimpinan Wilayah Pemuda Muhammadiyah Kalsel, Abdul Ghani, usai audiensi dengan Komisi IV Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) IV Provinsi Kalsel, Jumat (18/1/2019).
Menurut Abdul Ghani, organisasinya menjunjung tinggi dan selalu taat pada komitmen persyarikatan agar tidak memihak pada kubu politik.
Hal tersebut menurutnya selalu ditekankan kepada para kader khususnya Pemuda Muhammadiyah dalam banyak kesempatan apalagi di masa menjelang pesta demokrasi dengan digelarnya Pemilihan Umum (Pemilu) di Tahun 2019 ini.
Namun walaupun demikian, Ia mengaku organisasi tidak menghalang-halangi jika memang ada kader Pemuda Muhammadiyah yang ingin berkarir aktif di panggung politik.
Baca: Reaksi Tak Terduga Ivan Gunawan Lihat Asistennya Nangis dan Minta Tolong karena Terjerat Narkoba
Baca: Tetap Enerjik dan Terlihat Fresh padahal Usia Dekat Setengah Abad, Ternyata Ira Koesno Amalkan ini
Baca: Curhat Nagita Slavina Soal Rumah Tangganya dengan Raffi Ahmad yang Sering Diterpa Gosip
Baca: Ahok Disebut Akan Menikah 15 Februari 2019 Nanti, Ingat Sosok Bripda Puput Nastiti Devi?
Baca: Debat Pilpres 2019, Benarkah Rekrutmen CPNS Sudah Berjalan Transparan? Jokowi Sebut Anaknya Gagal
"Kami tidak halangi kader jika ingin ke panggung politik, justru kami mendorong. Namun apabila mau maju harus mundur dari jabatan baik dari Ketua maupun Pimpinan Amal Usaha lainnya. Ini jadi komitmen kami di Pemuda Muhammadiyah," kata Abdul Ghani.
Hal tersebut menurutnya dilakukan untuk menjaga marwah organisasi Pemuda Muhammadiyah dan Persyarikatan Muhammadiyah.
Dengan berbagai program pengkaderan yang diberikan kepada para anggotanya, Abdul Ghani mengakui para kader Pemuda Muhammadiyah sangat strategis terjun ke dunia politik.
Hal ini menurutnya sudah beberapa kali terjadi khususnya di Kalsel dimana kader-kader Pemuda Muhammadiyah memilih untuk berpolitik dan dinilai tidak menjadi masalah.
"Mereka (mantan kader) juga pernah dididik dan dibesarkan di Muhammadiyah agar tetap menjaga hubungan baik, silaturrahim, komunikasi dan seterusnya serta kembali kepada khittoh Pemuda Muhammadiyah," kata Abdul Ghani.
Bersama para pengurus Pemuda Muhammadiyah lainnya di Kalsel, audiensi Pemuda Muhammadiyah diterima oleh para Anggota Komisi IV DPRD Provinsi Kalsel di ruang rapat Komisi IV DPRD Provinsi Kalsel diantaranya oleh Sekretaris Komisi IV DPRD Provinsi Kalsel, Lutfi Syaifuddin dan beberapa Anggota termasuk Zulfa Asma Fikra.
Zulfa mengaku mendukung prinsip organisasi Pemuda Muhammadiyah untuk memilih netral dan tidak berafiliasi politik.
Hal tersebut menurut Zulfa penting agar Pemuda Muhammadiyah bisa fokus dalam pembangunan di daerah termasuk di Kalsel melalui pembinaan organisasi Pemuda.
"Pemuda Muhammadiyah Kalsel sampaikan netralitasnya secara organisasi dan tidak terafiliasi partai politik, tapi kalau secara individu tentu bebas menyalurkan hak politiknya," kata Zulfa.
Tak hanya itu, Rombongan Pemimpin Wilayah Pemuda Muhammadiyah juga konsultasikan terkait program-programnya kedepan di Tahun 2019 dan 2020 kepada para Anggota Komisi IV DPRD Provinsi Kalsel dalam. Kesempatan ini. (Banjarmasinpost.co.id/Achmad Maudhody)
Let's block ads! (Why?)
http://bit.ly/2W1DuZW from De Blog Have Fun http://bit.ly/2QZf2oe
0 Response to "Mutu Buluk: Pemuda Muhammadiyah Kalsel Tegaskan Tak Berafiliasi dengan Partai Politik - Banjarmasin Post"
Posting Komentar