Ikan Dewa dari Sungai Chao Phraya, Bangkok - detikTravel

Bangkok - Sungai Chao Phraya membentang 372 kilometer di Thailand. Di dalamnya, hidup ikan yang didewakan dan tidak dipancing.

Jika berwisata ke Thailand, tepatnya Bangkok, umumnya wisatawan tidak bakal melewatkan atraksi yang satu ini. Yakni berkeliling Sungai Chao Phraya dengan perahu. Salah satu keseruannya adalah memberi makan ikan patin yang dianggap dewa.

detikTravel sempat berkunjung ke sana beberapa waktu lalu. Ditemani oleh seorang tour guide asal Thailand berbahasa Indonesia, Anda. Ia memandu kami berkeliling Sungai Chao Phraya, sambil bercerita.

Sungainya memang tidak bening, malah keruh. Sungai pun sedikit berombak, namun menikmatinya sambil melihat pemandangan sekitar dan aneka kuil indah tentu bukan masalah.

"Dulu, belum ada jalan yang bagus di Thailand. Semua transportasi pakainya perahu. Rumah-rumah juga biasanya di atas air," ujar Anda.

Rumah terapung (Shinta/detikTravel)

Anda pun menambahkan, bahwa umumnya Sungai Chao Phraya dihidupi oleh ribuan ikan patin. Apalagi dekat aneka kuil. Masyarakat percaya, Ikan Patin merupakan keramat dan titisan dewa, sehingga haram untuk dipancing bahkan dimakan.

"Di sini, tidak boleh memancing atau mengambil ikan patin. Kami anggap di sini dewa, jadi di sini ikannya besar-besar," kata Anda.

Anda pun menambahkan, ikan patin juga dianggap membawa keberuntungan.

"Mereka (ikan patin) juga membawa keberuntungan. Ada juga ikan patin putih jarang ditemui," katanya sambil melempar sobekan roti ke ikan patin.

Biasanya, kapal wisata yang disewakan kepada wisatawan juga menjual roti untuk memberi makan ikan patin. Traveler bisa membelinya seharga 10 Baht, atau sekitar Rp 10 ribu.

Ada konsekuensi jika seseorang berani memancing atau memakan ikan patin di sungai ini. Konon, mereka akan tertimpa musibah atau bencana yang besar.

Beberapa ikan patin di pinggir kuil (Shinta/detikTravel)

"Kalau berani ambil di sini, nanti bisa dapat musibah atau masalah besar setelah itu," katanya.

Umumnya, di Sungai Chao Phraya juga tumbuh tanaman eceng gondok. Kata Anda, Eceng gondok ini dulu dibawa raja ke-5 Thailand dari Indonesia, bersama asam Jawa.

Eceng gondok dari Indonesia (Shinta/detikTravel)

"Eceng gondok ini dulu dibawa dari Indonesia sama Raja ke-5, lalu ditanam dan sekarang banyak tumbuh di sungai-sungai. Sama asam jawa, tapi karena orang Thailand pintar pertanian, rasanya tidak asam," ujarnya.

Jika traveler ingin berkunjung ke Chao Phraya dan menikmati Boat Tour, bisa menyewa dengan harga 200 Baht/orang. Jika dirupiahkan, sekitar Rp 80 ribu. Traveler bisa berkeliling sungai dan kuil-kuil di sekitarnya.

(sna/fay)

Let's block ads! (Why?)

https://ift.tt/2EpcxIA from De Blog Have Fun https://ift.tt/2Vkremf

Posted By : LumpaCom - Informasi Tiada Henti

0 Response to "Ikan Dewa dari Sungai Chao Phraya, Bangkok - detikTravel"

Posting Komentar

Banner 1

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel