Pasar SUN Meroket Dibanjiri Sentimen Positif Market - CNBC Indonesia

Keempat seri yang menjadi acuan itu adalah FR0063 bertenor 5 tahun, FR0064 bertenor 10 tahun, FR0065 bertenor 15 tahun, dan FR0075 bertenor 30 tahun. 

Seri acuan paling menguat adalah FR0077 yang bertenor 5 tahun dengan penurunan yield 13,5 basis poin (bps) menjadi 7,53%. Besaran 100 bps setara dengan 1%.  

Seri acuan lain juga kompak menguat degan besaran penurunan yield yang lebih kecil daripada FR0077.

 

Apresiasi pasar obligasi pemerintah hari ini tercermin pada harga obligasi wajarnya, di mana indeks INDOBeX Government Total Return milik PT Penilai Harga Efek Indonesia (PHEI/IBPA) masih menguat.  

Indeks tersebut naik 0,57 poin (0,24%) menjadi 242,55 dari posisi kemarin 241,98. 

Apresiasi SBN hari ini juga membuat selisih (spread) obligasi rupiah pemerintah tenor 10 tahun dengan surat utang pemerintah AS (US Treasury) tenor serupa mencapai 516 bps, menyempit dari posisi kemarin 517 bps.  

Yield US Treasury 10 tahun turun lagi hingga 2,63% dari posisi kemarin 2,65%. 

Terkait dengan pasar US Treasury, saat ini masih terjadi inversi pada tenor 2 tahun dengan tenor 5 tahun yang menunjukkan adanya inversi.  

Inversi adalah kondisi di mana yield seri lebih pendek dibanding seri lebih panjang. 

Inversi tersebut membentuk kurva yield terbalik (inverted yield curve), yang menjadi cerminan investor yang lebih meminati US Treasury seri panjang dibanding yang pendek karena menilai akan terjaid kontraksi jangka pendek, sekaligus indikator adanya potensi tekanan ekonomi bahkan hingga krisis.

 

Yield US Treasury Acuan 27 Feb 2019
Seri Benchmark Yield 26 Feb 2019 (%) Yield 27 Feb 2019 (%) Selisih (Inversi) Satuan Inversi
UST BILL 2019 3 Bulan 2.458 2.458 3 bulan-5 tahun 2
UST 2020 2 Tahun 2.484 2.476 2 tahun-5 tahun 3.8
UST 2021 3 Tahun 2.448 2.437 3 tahun-5 tahun -0.1
UST 2023 5 Tahun 2.445 2.438 3 bulan-10 tahun -17.4
UST 2028 10 Tahun 2.636 2.632 2 tahun-10 tahun -15.6
Sumber: Refinitiv  

Awal pekan ini, nilai kepemilikan investor asing kembali capai rekor tertinggi sepanjang masa yaitu Rp 932,83 triliun SBN, atau 37,84% dari total beredar Rp 2.464 triliun berdasarkan data per 25 Februari. 

Nilai tersebut melampaui rekor sebelumnya yang tercipta pada 18 Februari senilai Rp 931,83 triliun. 

Angka kepemilikan asing yang mencetak rekor itu masih positif Rp 39,59 triliun dibanding posisi akhir Desember Rp 893,25 triliun, sehingga persentasenya masih naik dari 37,71% pada periode yang sama. 

Dari pasar surat utang negara berkembang, penguatan terjadi di China, Thailand, dan Afsel. 

Di negara maju, penguatan terjadi di pasar bund Jerman, OAT Perancis, gilt Inggris, dan US Treasury AS. 

 

Yield Obligasi Tenor 10 Tahun Negara Maju & Berkembang
Negara Yield 26 Feb 2019 (%) Yield 27 Feb 2019 (%) Selisih (basis poin)
Brasil 8.99 9.01 2.00
China 3.21 3.187 -2.30
Jerman 0.114 0.106 -0.80
Perancis 0.524 0.516 -0.80
Inggris 1.207 1.206 -0.10
India 7.584 7.674 9.00
Italia 2.71 2.735 2.50
Jepang -0.027 -0.025 0.20
Malaysia 3.898 3.9 0.20
Filipina 6.332 6.392 6.00
Rusia 8.4 8.45 5.00
Singapura 2.176 2.233 5.70
Thailand 2.495 2.49 -0.50
Turki 14.52 14.47 -5.00
Amerika Serikat 2.636 2.632 -0.40
Afrika Selatan 8.65 8.645 -0.50
Sumber: Refinitiv  

TIM RISET CNBC INDONESIA

(irv/irv)

Let's block ads! (Why?)

https://ift.tt/2SrVkSJ from De Blog Have Fun https://ift.tt/2VrQkzB

Posted By : LumpaCom - Informasi Tiada Henti

0 Response to "Pasar SUN Meroket Dibanjiri Sentimen Positif Market - CNBC Indonesia"

Posting Komentar

Banner 1

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel