PBB: Hampir 100 Orang Tewas Setiap Pekan di Yaman - Medcom ID
New York: Hampir 100 warga sipil tewas atau terluka di Yaman pada setiap pekannya sepanjang 2018. Demikian disampaikan dalam laporan terbaru Agensi Pengungsian Perserikatan Bangsa-Bangsa (UNHCR).
Masih dalam laporan tersebut, sekitar 5.000 warga sipil tewas atau terluka sepanjang tahun kemarin. Jika dirata-rata, angkanya 93 korban setiap pekan.
Seperlima dari total korban tersebut adalah anak-anak, dengan jumlah kematian mencapai 410 dan luka 542. Hampir separuh dari total korban tewas berada di Yaman bagian barat, termasuk kota pelabuhan Hodeidah.
Tiga puluh persen dari total korban tersebut tewas atau terluka saat berada di rumah mereka. Sementara sisanya tewas atau terluka saat bepergian di jalan raya, bekerja di ladang atau pertokoan, pasar atau ruang publik lainnya.
"Terpapar aksi kekerasan pada setiap harinya, banyak warga Yaman hidup di bawah ketakutan atau menderita di tengah kondisi buruk," kata Volker Turk dari UNHCR, seperti disitir dari laman Independent, Jumat 8 Maret 2019.
Turk menyerukan koalisi pimpinan Arab Saudi dan juga pemberontak Houthi yang berseteru di Yaman untuk "semaksimal mungkin melindungi warga sipil dan infrastruktur publik sesuai aturan kemanusiaan internasional."
"Hanya resolusi damai dari konflik ini yang dapat menghentikan penderitaan dan memenuhi kebutuhan kemanusiaan (di Yaman)," imbuh dia.
Perang di Yaman dimulai pada 2014, yang berlangsung antara pemberontak melawan pasukan pemerintah. Dalam konflik tersebut, pemberontak Houthi merebut ibu kota di Sanaa yang memaksa Presiden Yaman Abedrabbo Mansour Hadi melarikan diri ke Arab Saudi.
Koalisi pimpinan Arab Saudi pun turut serta dalam konflik dan terus menggempur Houthi hingga saat ini. Konflik di Yaman telah menewaskan puluhan ribu orang.
Sebelumnya pada Januari lalu, Arab Saudi dan Uni Emirat Arab meminta Dewan Keamanan PBB (DK PBB) menekan pemberontak Houthi untuk sepakat melakukan gencatan senjata.
Dalam sebuah surat yang dikirim ke DK PBB, Arab Saudi bersama pemerintah Yaman dan Uni Emirat Arab (UEA) menuduh Houthi melanggar gencatan senjata di kota pelabuhan Hodeida 970 kali sejak diberlakukan pada 18 Desember.
Baca:Gencatan Senjata Yaman Diambang Kegagalan
Posted By : LumpaCom - Informasi Tiada Henti
Masih dalam laporan tersebut, sekitar 5.000 warga sipil tewas atau terluka sepanjang tahun kemarin. Jika dirata-rata, angkanya 93 korban setiap pekan.
Seperlima dari total korban tersebut adalah anak-anak, dengan jumlah kematian mencapai 410 dan luka 542. Hampir separuh dari total korban tewas berada di Yaman bagian barat, termasuk kota pelabuhan Hodeidah.
Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?
Tiga puluh persen dari total korban tersebut tewas atau terluka saat berada di rumah mereka. Sementara sisanya tewas atau terluka saat bepergian di jalan raya, bekerja di ladang atau pertokoan, pasar atau ruang publik lainnya.
"Terpapar aksi kekerasan pada setiap harinya, banyak warga Yaman hidup di bawah ketakutan atau menderita di tengah kondisi buruk," kata Volker Turk dari UNHCR, seperti disitir dari laman Independent, Jumat 8 Maret 2019.
Turk menyerukan koalisi pimpinan Arab Saudi dan juga pemberontak Houthi yang berseteru di Yaman untuk "semaksimal mungkin melindungi warga sipil dan infrastruktur publik sesuai aturan kemanusiaan internasional."
"Hanya resolusi damai dari konflik ini yang dapat menghentikan penderitaan dan memenuhi kebutuhan kemanusiaan (di Yaman)," imbuh dia.
Perang di Yaman dimulai pada 2014, yang berlangsung antara pemberontak melawan pasukan pemerintah. Dalam konflik tersebut, pemberontak Houthi merebut ibu kota di Sanaa yang memaksa Presiden Yaman Abedrabbo Mansour Hadi melarikan diri ke Arab Saudi.
Koalisi pimpinan Arab Saudi pun turut serta dalam konflik dan terus menggempur Houthi hingga saat ini. Konflik di Yaman telah menewaskan puluhan ribu orang.
Sebelumnya pada Januari lalu, Arab Saudi dan Uni Emirat Arab meminta Dewan Keamanan PBB (DK PBB) menekan pemberontak Houthi untuk sepakat melakukan gencatan senjata.
Dalam sebuah surat yang dikirim ke DK PBB, Arab Saudi bersama pemerintah Yaman dan Uni Emirat Arab (UEA) menuduh Houthi melanggar gencatan senjata di kota pelabuhan Hodeida 970 kali sejak diberlakukan pada 18 Desember.
Baca:Gencatan Senjata Yaman Diambang Kegagalan
(WIL)
https://ift.tt/2TFgPUW from De Blog Have Fun https://ift.tt/2J4a9LRPosted By : LumpaCom - Informasi Tiada Henti
0 Response to "PBB: Hampir 100 Orang Tewas Setiap Pekan di Yaman - Medcom ID"
Posting Komentar