Tujuh SMPN di Gresik Belum Penuh, Dispendik Buka PPDB Tahap II - Jawa Pos

JawaPos.com – Wali murid dan siswa telah melihat hasil penerimaan peserta didik baru (PPDB). Daftar ulang pun sudah dilangsungkan mulai kemarin hingga Selasa (25-28/5). Namun, masih ada tujuh SMP negeri yang pagunya belum terpenuhi. Ada PPDB tahap II.

Ketua Penyelenggara PPDB Dispendik Gresik Nur Maslichah menyebutkan, SMP-SMP negeri yang pagunya belum penuh itu ada di Gresik Utara. SMPN 2 Sidayu, SMPN 3 Sidayu, dan SMPN 4 Sidayu. Kemudian, SMPN 1 Panceng.

”Setiap tahun di sana memang selalu tersisa. Mengingat ada empat sekolah negeri di Kecamatan Sidayu,” kata pendidik yang akrab disapa Ica itu.

Di wilayah perkotaan, terdapat satu sekolah yang masih butuh murid. Yaitu, SMPN 2 Manyar. Pagu yang tersedia tercatat 224 kursi. Namun, baru ada 202 siswa yang diterima. Ica menyatakan bakal membuka seleksi PPDB tahap II. Jadwal pastinya menyusul. ”Setelah selesai daftar ulang, 28 Mei, baru kami keluarkan surat edaran ke sekolah,” katanya.

Ica menjelaskan, seleksi PPDB tahap II tidak memakai sistem zonasi. Jadi, siswa bisa langsung daftar ke sekolah yang bersangkutan. Kemudian, sekolah memverifikasi berkas persyaratan. ”Kalau nanti pendaftar melebihi sisa pagu, baru diterapkan aturan jarak terdekat dari sekolah,” jelasnya.

Selain yang pagunya tersisa, sekolah-sekolah lain justru sudah penuh. Termasuk unit sekolah baru (USB) SMPN 33 Gresik. Kuota siswa baru penuh. Empat rombongan belajar (rombel) untuk 128 siswa sudah tidak tersisa. Dispendik memprediksi pagu sekolah baru di Driyorejo itu memang bakal terpenuhi.

Mengapa? Selama ini baru ada satu SMP negeri di wilayah padat penduduk tersebut. Yaitu, SMPN 1 Driyorejo. Padahal, jumlah lulusn SD dan MI mencapai lebih dari seribu anak. Pagu SMPN 1 Driyorejo hanya 352 siswa. Pendaftar mencapai 900-an.

Begitu SMPN 33 dibuka, pendaftar mencapai sekitar 200 anak. Padahal, pagunya baru 128 anak. Ica membenarkan bahwa kebutuhan layanan pendidikan di Driyorejo memang tinggi. ”Dua sekolah (SMPN 1 dan SMPN 33, Red) itu sebetulnya masih kurang,” tambahnya.

Untuk kegiatan belajar-mengajar di SMPN 33, lanjut Ica, gedungnya masih menggunakan SDN 2 Bambe. Sebab, gedung sekolah baru dibangun pada tahun anggaran 2020.

Tidak Ada Tambahan Pagu

Nur Maslichah menegaskan, seleksi siswa dalam PPDB sudah selesai. Setelah ini, tidak ada penambahan pagu. Dispendik hanya akan membuka PPDB tahap II untuk sekolah yang masih memiliki bangku kosong. ”Besok hanya untuk yang belum terpenuhi,” jelasnya.

Semua SMPN masih memproses daftar ulang siswa yang diterima. Jadwalnya 25, 27, dan 28 Mei. Siswa yang tidak diterima bisa mengambil berkas pada jadwal yang sama.

Kekecewaan muncul dari wali murid. Mereka kecewa karena anaknya gagal masuk SMP negeri yang dekat dengan rumah. Salah satunya Siti Rahma. Perempuan yang tinggal di Jalan Harun Thohir itu menyatakan kecewa. Jarak rumah aslinya dengan SMPN 2 hanya 216 meter. Siswa tetangga sekitar diterima.

Seorang wali murid bernama Abdul Wahid Asy’ari berniat melaporkan pemalsuan domisili ke polisi. Dia menyatakan akan mengklarifikasi wali murid lain yang menggunakan keterangan domisili.

Gara-gara surat domisili tersebut, anaknya yang mendaftar ke SMPN 1 Gresik gagal dan diterima di SMPN 3. Padahal, dia tinggal di Jalan Kapten Dulasim. ”Saya akan tanya ke warga. Apa benar mereka tinggal di situ,” ujar Wahid.

Editor : Dhimas Ginanjar

Reporter : son/fit/c15/c18/roz

Let's block ads! (Why?)

http://bit.ly/2HCCbLA from De Blog Have Fun http://bit.ly/2X6mp19

Posted By : LumpaCom - Informasi Tiada Henti

0 Response to "Tujuh SMPN di Gresik Belum Penuh, Dispendik Buka PPDB Tahap II - Jawa Pos"

Posting Komentar

Banner 1

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel