DBD Mewabah di Musim Hujan, Ikan Nila dan Cupang Ramai Diburu - Jawa Pos
“Kemarin minggu itu diborong sama orang desa, mereka beli 500 ekor nila kecil,” kata Fatkhurrazaq, salah seorang pedagang ikan di PCN Jombang, kemarin (21/1). Menurutnya, sejak beberapa hari terakhir ini penjualan ikan meningkat cukup tajam. Paling banyak jenis ikan nila.
Warga Dusun/Desa Krecek, Kecamatan Badas, Kabupaten Kediri ini menuturkan, ikan jenis nila sering digunakan sebagai alternatif pengganti obat jentik nyamuk. “Untuk kamar mandi, katanya mau dibagi untuk dua dusun, setiap KK dikasih dua ekor,” imbuh dia.
Memang ikan jenis itu, kata Razaq, sapaan akrabnya, dianggap cukup ampuh memakan jentik nyamuk di kolam ataupun kamar mandi. Terlebih ketika musim hujan seperti sekarang ini perkembangan nyamuk begitu cepat hampir di semua tempat. “Selain itu, biasanya ikan cupang, cuma yang lebih banyak tetap nila,” tuturnya.
Dengan menabur ikan-ikan jenis tersebut, setidaknya bisa mengurangi jentik nyamuk di rumah. “Selain obat, bisa pakai ikan juga,” papar Razaq sembari tertawa. Permintaan meningkat ini hampir terjadi setiap tahun saat musim hujan tiba. Ikan pemakan jentik nyamuk memang paling banyak diburu masyarakat.
“Musim kemarau memang jarang, paling hanya ikan hias. Kalau nila sama bawal ya saat musim hujan begini,” tutur lelaki usia 42 tahun ini. Harga yang ditawarkan terbilang murah, untuk ikan nila kecil misalnya Rp 500 per-ekor. “Itu kalau ambil banyak, tapi kalau bijian 2.000 per ekor,” sebut dia.
Sedangkan harga ikan cupang rata-rata Rp 5.000 per-ekor. “Berbeda dengan ikan bawal kecil 1000 per ekor, yang agak besar 2000 per ekor,” pungkas Razaq. (*)
(jo/fid/mar/JPR)
LumpaCom - Informasi Tiada Henti
0 Response to "DBD Mewabah di Musim Hujan, Ikan Nila dan Cupang Ramai Diburu - Jawa Pos"
Posting Komentar