PBB Desak Bangladesh Tidak Tutup Pintu untuk Rohingya - Medcom ID
New York: Perserikatan Bangsa-Bangsa menegaskan bahwa pengungsi yang melarikan diri dari zona konflik sebaiknya diberikan tempat perlindungan. Pernyataan disampaikan usai Bangladesh menyatakan bahwa tidak akan lagi menerima pengungsi Muslim Rohingya dari Myanmar.
Menteri Luar Negeri Bangladesh Shahidul Haque mengatakan kepada Dewan Keamanan PBB pada Kamis kemarin bahwa krisis pengungsi asal Myanmar telah berubah dari "buruk menjadi sangat buruk." Ia mengklaim hampir tidak ada satu pun dari ratusan ribu pengungsi Rohingya di Bangladesh yang kembali pulang ke Myanmar.
"Bangladesh sangat bermurah hati dalam memberikan dukungan terhadap pengungsi Rohingya," kata juru bicara PBB Stephane Dujarric, seperti dikutip dari kantor berita AFP, Jumat 1 Maret 2019.
"Merupakan hal penting bagi orang-orang yang melarikan diri dari zona konflik untuk mendapatkan tempat perlindungan yang aman," lanjut dia.
Di bawah perjanjian dengan Bangladesh, Myanmar sepakat menerima kembali sejumlah pengungsi Rohingya. Namun PBB berkukuh faktor keselamatan para Rohingya itu harus dapat dijamin pemerintah Myanmar.
Haque mengatakan kepada DK PBB bahwa "Bangladesh tidak lagi berada dalam posisi untuk mengakomodasi tambahan orang dari Myanmar." Pernyataan itu mengindikasikan Bangladesh sedang bersiap menutup perbatasannya.
Sekitar 740 ribu Rohingya tinggal di sejumlah kamp di Bangladesh. Mereka melarikan diri dari negara bagian Rakhine, Myanmar, dalam sebuah operasi militer pada 2017. PBB menyebut operasi militer itu sebagai "pembersihan etnis."
Namun Myanmar membantahnya, dan menegaskan operasi di Rakhine semata untuk menghabisi sejumlah grup militan.
"Apakah Bangladesh harus membayar (lebih banyak lagi) karena bersikap responsif dan bertanggung jawab dalam memperlihatkan empati terhadap kelompok minoritas yang terpersekusi di negara tetangga?" tanya Haque.
Awal Februari lalu, Bangladesh memprotes adanya gelombang pengungsian terbaru asal Myanmar, tepatnya dari Rakhine. Pengungsian terbaru terjadi usai berlangsungnya bentrokan antara pasukan keamanan Myanmar dengan sebuah grup pemberontak.
Pengungsi baru dari Rakhine ini terdiri dari kelompok pemeluk agama Buddha dan beberapa grup etnis lain.
"Jumlahnya terus bertambah. Beberapa orang bahkan sudah menunggu di wilayah perbatasan, dan mereka juga mungkin akan masuk. Kami meminta mereka (Myanmar) untuk mengambil langkah efektif agar aksi kekerasan (di Rakhine) berhenti," ujar seorang pejabat Kemenlu Bangladesh.
Baca:Bangladesh Protes Gelombang Pengungsi Baru dari Myanmar
Posted By : LumpaCom - Informasi Tiada Henti
Menteri Luar Negeri Bangladesh Shahidul Haque mengatakan kepada Dewan Keamanan PBB pada Kamis kemarin bahwa krisis pengungsi asal Myanmar telah berubah dari "buruk menjadi sangat buruk." Ia mengklaim hampir tidak ada satu pun dari ratusan ribu pengungsi Rohingya di Bangladesh yang kembali pulang ke Myanmar.
"Bangladesh sangat bermurah hati dalam memberikan dukungan terhadap pengungsi Rohingya," kata juru bicara PBB Stephane Dujarric, seperti dikutip dari kantor berita AFP, Jumat 1 Maret 2019.
Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?
"Merupakan hal penting bagi orang-orang yang melarikan diri dari zona konflik untuk mendapatkan tempat perlindungan yang aman," lanjut dia.
Di bawah perjanjian dengan Bangladesh, Myanmar sepakat menerima kembali sejumlah pengungsi Rohingya. Namun PBB berkukuh faktor keselamatan para Rohingya itu harus dapat dijamin pemerintah Myanmar.
Haque mengatakan kepada DK PBB bahwa "Bangladesh tidak lagi berada dalam posisi untuk mengakomodasi tambahan orang dari Myanmar." Pernyataan itu mengindikasikan Bangladesh sedang bersiap menutup perbatasannya.
Sekitar 740 ribu Rohingya tinggal di sejumlah kamp di Bangladesh. Mereka melarikan diri dari negara bagian Rakhine, Myanmar, dalam sebuah operasi militer pada 2017. PBB menyebut operasi militer itu sebagai "pembersihan etnis."
Namun Myanmar membantahnya, dan menegaskan operasi di Rakhine semata untuk menghabisi sejumlah grup militan.
"Apakah Bangladesh harus membayar (lebih banyak lagi) karena bersikap responsif dan bertanggung jawab dalam memperlihatkan empati terhadap kelompok minoritas yang terpersekusi di negara tetangga?" tanya Haque.
Awal Februari lalu, Bangladesh memprotes adanya gelombang pengungsian terbaru asal Myanmar, tepatnya dari Rakhine. Pengungsian terbaru terjadi usai berlangsungnya bentrokan antara pasukan keamanan Myanmar dengan sebuah grup pemberontak.
Pengungsi baru dari Rakhine ini terdiri dari kelompok pemeluk agama Buddha dan beberapa grup etnis lain.
"Jumlahnya terus bertambah. Beberapa orang bahkan sudah menunggu di wilayah perbatasan, dan mereka juga mungkin akan masuk. Kami meminta mereka (Myanmar) untuk mengambil langkah efektif agar aksi kekerasan (di Rakhine) berhenti," ujar seorang pejabat Kemenlu Bangladesh.
Baca:Bangladesh Protes Gelombang Pengungsi Baru dari Myanmar
(WIL)
https://ift.tt/2VyVSIB from De Blog Have Fun https://ift.tt/2IHufvcPosted By : LumpaCom - Informasi Tiada Henti
0 Response to "PBB Desak Bangladesh Tidak Tutup Pintu untuk Rohingya - Medcom ID"
Posting Komentar